UNSUR – UNSUR PENDIDIKAN
Seorang
calon pendidik hanya dapat melaksanakan tugasnya denga nbaik jika memperoleh
jawaban yang jelas dan benar tentang apa yang dimaksud pendidikan. Jawaban yang
benar tentang pendidikan diperoleh melalui pemahaman terhadap unsur-unsurnya,
konsepdasar yang melandasinya, dan wujud pendidikan sebagi sistem. Bab II ini
akan mengkaji pengertian pendidikan,unsur-unsur pendidikan, dan sistem
pendidikan.
1. UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
Proses pendidikan melibatkan banyak
hal yaitu:
1. Subjek yang dibimbing
(peserta didik).
2. Orang yang membimbing
(pendidik)
3. Interaksi antara peserta
didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
4. Pengaruh yang diberikan
dalam bimbingan (materi pendidikan)
5. Konteks yang
mempengaruhi pendidikan
(alat dan metode)
Penjelasan:
A. Peserta Didik
Peserta didik berstatus
sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan demikian oleh
karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui
keberadaannya.
Ciri
khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:
a.
Individu
yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang
unik.
b.
Individu
yang sedang berkembang.
c.
Individu
yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
d.
Individu
yang memiliki kemampuan untuk mandiri.
B. Orang Yang Membimbing
(Pendidik)
Yang dimaksud pendidik
adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan
sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga
lingkunga yaitu lingkungankeluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masayarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang
tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat.
C. Interaksi Antara Peserta
Didik Dengan Pendidik (Interaksi Edukatif)
Interaksi edukatif pada
dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan pendidik
yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara
optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi,
metode, serta alat-alat pendidikan.
D. Materi Pendidikan
Pengaruh yang diberikan dalam
bimbingan (materi pendidikan).
Dalam sistem pendidikan
persekolahan, materi telah diramu dalam kurikulum yang akan disajikan sebagai
sarana pencapaian tujuan. Materi ini meliputi materi inti maupun muatan lokal.
Materi inti bersifat nasional yang mengandung misi pengendalian dan persatuan
bangsa. Sedangkan muatan lokal misinya mengembangkan kebhinekaan kekayaan
budaya sesuai dengan kondisi lingkungan
E. Konteks Yang Mempengaruhi Pendidikan
a.
Alat
dan Metode
Alat dan metode
diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja
untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan
metode melihat efisiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas
alat yang preventif dan yang kuratif.
b.
Tempat
Peristiwa Bimbingan Berlangsung (lingkungan pendidikan)
Lingkungan
pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan
masyarakat.
PENDIDIKAN
SEBAGAI SISTEM
A. Pengertian Sistem
Beberapa
definisi sitem menurut para ahli:
e.
Sistem
adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu
himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu
kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh. (Tatang M. Amirin, 1992:10)
f.
Sistem
meruapakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi
untuk mencapai suatu tujuan. (Tatang Amirin, 1992:10)
g.
Sistem merupakan sehimpunan komponen atau subsistem
yang terorganisasikan dan berkaitan sesuai rencana untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. (Tatang Amirin, 1992:11)
B. Hubungan Sistem Pendidikan
dengan Sitem Lain dan Perubahan Kedudukan dari Sistem
Sistem pendidikan dapat
dilihat dalam ruang lingkup makro. Sebagai subsistem, bidang ekonomi,
pendidikan,dan politik masing-masing-masing sebagai sistem. Pendidikan formal,
nonformal, dan informal merupakan subsistem dari bidang pendidikan sebagai sistem dan
seterusnya.
C. Pemecahan Masalah Pendidikan
Secara Sistematik.
h.
Cara memandang sistem
Perubahan
cara memandang suatu status dari komponen menjadi sitem ataupunsebaliknya suatu
sitem menjadi komponen dari sitem yang lebih besar, tidak lain daripada
perubahan cara memandang ruang lingkup suatu sitem atau dengan kata lain ruang
lingkup suatu permasalahan.
i.
Masalah Berjenjang
Semua
masalah tersebut satu sama lain saling berkaitan dalam hubungan sebab akibat,
alternatif maslah, dan latar belakang masalah.
j.
Analisis Sitem Pendidikan
Penggunaan
analisis sistem dalam pendidikan dimaksudkan untuk memaksimalkan pencapaian
tujuan pendidikan dengan cara yang efesien dan efektif. Prinsip utama dari
penggunaan analisis sistem ialah: bahwa kita dipersyaratkan untuk berpikir
secra sistmatik, artinya harus memperhitungkan segenap komponen yang terlibat
dalam maslah pendidikan yang akan dipecahkan.
k.
Saling Hubungan Antarkomponen
Komponen-komponen
yang baik menunjang terbentuknya suatu sistem yang baik. Tetapi komponen yang
baik saja belum menjamin tercapainya tujuan sistem secara optimal, manakala komponen
tersebut tidak berhibungan secra fungsional dengan komponen lain.
l.
Hubungan
Sitem Dengan Suprasistem
Dalam
ruang lingkup besar terlihat pula sistem yang satu saling berhubungan dengan
sistem yang lain. Hal ini wajar, oleh karena pada dasarnya setiap sistem itu
hanya merupakan satu aspek dari kehidupan. Sdangkan segenap segi kehidupan itu
kita butuhkan, sehingga semuanya memerlukan pembinaandan pengembangan.
D. Keterkaitan
Antara Pengajaran Dan Pendidikan
Kesimpulan
yang dapat ditarik dari persoalan pengajaran dan pendidikan adalah:
m. pengajaran dan pendidikan
dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Masing-masing
saling mengisis.
n.
Pembedaan
dilakukan hanya untuk kepentingan analisis agar masing-masing dapat dipahami
lebih baik.
o.
Pendidikan
modern lebih cenderung mengutamakan pendidikan, sebab pendidikan membentuk
wadah, sedangkan pengajaran mengusahakan isinya. Wadah harus menetap meskipun
isi bervariasi dan berubah.
E. Pendidikan Formal,
Non-Formal, Dan Informal Sebagai Sebuah Sistem.
Pendidikan formal yang sering
disebut pendidikan persekolahan, berupa rangkaian jenjang pedidikan yang telah
baku, misalnya SD,SMP,SMA, dan PT. Pendidikan nonformal lebih difokuskan pada
pemberian keahlian atau skill guna terjun ke masyarakat. Pendidikan informal
adalah suatu fase pendidikan yang berada di samping pendidikan formal dan
nonformal.
Dapat disimpulkan bahwa
pendidikan formal, nonformal, dan informal ketiganya hanya dapat dibedakan
tetapi sulit dipisah-pisahkan karena keberhasilan pendidikan dalam arti
terwujudnya keluaran pendidikan yang berupa sumberdaya manusia sangat
bergantung kepada sejauh mana ketiga sub-sistem tersebut berperanan.
KESIMPULAN
Pendidikan merupakan suatu proses untuk membentuk
manusia yang berbudaya yang di ambil dari pengetahuan keterampilan dan sikap
dalam usaha secara sadar agar dapat bermanfaat bagi masyarakat berbangsa dan
bernegara. Pendidikan juga merupakan suatu hasil pengalaman yang membentuk
pikiran dan prilaku. Pengalaman tersebut di ambil dari pemindahan ilmu dari
generasi sebelumnya ke generasi selanjutnya.
Pendidikan termasuk sebuah seni mengajar kepada
seorang anak yang membentuk suatu system karena terdiri dari komponen dan unsure-unsur
yang bekerja sama satu sama lain.
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai
yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Berdasarkan Undang-undang
pendidikan membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, Berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara
yang demokratif serta bertanggung jawab.
Unsur-unsur pendidikan terdiri dari :
1. Subjek yang dibimbing
(peserta didik).
2. Orang yang membimbing
(pendidik)
3. Interaksi antara peserta
didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
4. Pengaruh yang diberikan
dalam bimbingan (materi pendidikan)
5. Konteks yang
mempengaruhi pendidikan
(alat dan metode)
DAFTAR PUSTAKA
Pidarta, Made. 1997. Landasari Kependidikan. Yakarta.
Rineka Cipta
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar
Pendidikan. Jakarta :
Rineka Cipta
Berasal dari berbagai sumber : http://dearstekpen2009.blogspot.com/2009/09/normal-0-false-false-false.html
0 comments:
Post a Comment
Kami akan senang jika kalian tinggalkan komentar {^_^}