KATA PENGANTAR
Bismillahir Rahmaanir Rahiim
Ahalhamdulillahirabbil’alamin
washolaatu wassalaamu’ala’asyrofil ‘anbiyaaki walmmursaliin sayyidinaa Muhammad
wa’ala alihi washobihi ajmain.
Tidak ada frase yang lebih tepat
untuk di ucapkan setelah menyelesaikan makalah
yang berjudul ‘Tipologi Kepribadian” ini
kecuali mengucapan puji syukur kepada Allah SWT. Salawat serta salam semoga
selalu tercureh kepada jujungan Nabi Besar Muhammad SAW, beserta sahabat,
keluarga, dan seluruh pengikut beliau hingga akhir zaman.
Saya ucapkan terimah kasih kepada Ibu
Lailatur Rohma, S.P.Si selaku dosen Psikologi
Kepribadian Lanjut yang mengarahkan kami
dalam belajar sampai terselesaikanya makalah yang berjudul ini.
Selebihnya
semoga makalah ini bermanfaat bagi semua orang khususnya bagi kami sendiri.
Gresik,
2 Oktober 2013
penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari kita harusnya telah menyadari bahwa setiap berinteraksi
dengan orang lain kita melihat setiap karakter manusia itu berbeda-beda, da
nada banyak sekali pemikiran-pemikiran menurut para ahli tentang sebuah
kepribadian yang di bawa tiap individu. Makalah ini akan berpokok dalam
membahas “Macam-macam Tipologi Kepribadian” yang nantinya juga akan banyak kita
temui berbagai karakteristik atau kepribadian seseorang.
B. Tujun
1. Menjelaskan berbagai macam tipologi
2. Menjelaskan tentang Tipologi Konstitusi
3. Menjelaskan tentang Tipologi Temperamen
4. Menjelaskan Tipologi Berdasarkan Nilai-nilai
Kebudayaan
C. Manfaat
1. Bagi pemerintah
Bisa menjadi bahan penambahan pengetahuan
tentang berbagai banyak macam kepribadian dan sebagai sumbangsih untuk ilmu
pengetahuan.
2. Bagi mahasiswa
Bisa di jadikan sebagai bahan kajian belajar
dalam rangka meningkatkan prestasi diri sendiri dalam proses pembelajaran pada
khususnya psikologi dan meningkatkan kualitas berkomunikasi dan berinteraksi
dengan baik..
BAB II
TIPOLOGI
KEPRIBADIAN
A. Pengertian Tipologi
Tipologi adalah pengetahuan yang berusaha
menggolongkan manusia menjadi tipe-tipe tertentu atas dasar faktor-faktor
tertentu, misalnya karakteristik fisik, psikis, pengaruh dominant nilai-nilai
budaya, dst.
B. Macam-macam Tipologi
1. Tipologi Konstitusi
Tipologi
konstitusi merupakan tipologi yang dikembangkan atas dasar aspek jasmaniah.
Dasar pemikiran yang dipakai para tokoh tipologi konstitusi adalah bahwa
keadaan tubuh, baik yang tampak berupa bentuk penampilan fisik maupun yang
tidak tampak, misalnya susunan saraf, otak, kelenjar-kelenjar, darah, dts.,
menentuan ciri pribadi seseorang.
Ada
beberapa ahli yang telah mengembangkan tipologi konstitusi, diantaranya :
Hippocrates dan Gelenus, De Giovani, Viola, Sigaud, Sheldon, dst. Uraian
berikut hanya menyajikan beberapa tipologi konstitusi.
- Tipologi Hippocates Gallenus
Tipologi ini dikembangkan Gallenus berdasarkan
pemikiran Hippocates. Hippocrates (460-370 Sm) terpengaruh oleh pandangan Empedocles,
bahwa alam semesta beserta isinya ini tersusun dari 4 unsur dasar yaitu : tanah
(kering), air (basah), udara (dingin), dan api (panas).
Berdasarkan
pandangan Empedocles tersebut, selanjutnya Hippocrates menyatakan bahwa bahwa
di dalam tubuh setiap orang terdapat 4 macam cairan yang memiliki sifat seperti
keempat unsur alam. yaitu :
a. sifat
kering dimiliki oleh chole atau empedu kuning,
b. sifat
basah dimiliki oleh melanchole atau empedu hitam,
c. sifat
dingin terdapat pada phlegma atau lendir,
d. dan
sifat panas dimiliki oleh sanguis atau darah.
Menurut Hippocrates, keempat jenis cairan ini
ada dalam tubuh dengan proporsi yang tidak selalu sama antara individu satu
dengan lainnya. Dominasi salah satu cairan tersebut yang menyebabkan timbulnya
ciri-ciri khas pada setiap orang. Galenus ( 129- 199 sM ) sependapat dengan
Hippocrates, bahwa di dalam tubuh setiap orang terdapat 4 macam cairan
tersebut. Selanjutnya Galenus menyatakan bahwa cairan-carairan tersebut berada
dalam tubuh manusia dalam proporsi tertentu. Dominasi salah satu cairan
terhadap cairan yang lain mengakibatkan sifat-sifat kejiwaan yang khas.
Sifat-sifat kejiwaan yang khas ada pada seseorang sebagai akibat dominannya
salah satu cairan tubuh tersebut oleh
Galenus disebutnya temperamen (Sumadi
Suryabrata (2005 : 12). Pandangan Hippocrates yang kemudian dilengkapi oleh
Galenus selanjutnya disebut tipologi Hippocrates Galenus dapat disajikan secara
ringkas pada tabel berikut (Sumadi Suryabrata, 2005: 13).
TABEL
3.1
TIPOLOGI
HIPPOCRATES GALENUS
CAIRAN
TUBUH
YANG
DOMINAN
|
PRINSIP
|
T I P
E
|
SIFAT-SIFAT
KHAS
|
Chole
|
Tegangan
|
Choleris
|
· Penuh semangat
· Optimistis
· Emosional
· Keras hati
|
Melanchole
|
Penegaran
(rigidity)
|
Melancholis
|
· Pemuram
· Daya juang lemah
· Mudah kecewa
· pesimistis
|
Phlegma
|
Plastisitas
|
Phlegmatis
|
· Berpenampilan tenang
· Berpendirian kuat
· Setia
· Tidak emosional
|
Sanguis
|
Ekspansivitas
|
Sanguinis
|
· Bersemangat
· Ramah
· Mudah berubah pendirian
|
b. Tipologi
Viola
Viola, seorang ahli dari Italia, mengemukakan
tipologi yang didasarkan pada bentuk tubuh sebagaimana telah dilakuakn
penelitian oleh De Giovani. Atas dasar aspek tersebut Viola mengemukakan tiga golongan
atau tipe bentuk tubuh manusia (Sumadi Suryabrata, 200518), yaitu
1)
Tipe Microsplanchnis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran menegaknya
lebih dari pada perbandingan biasa, sehingga yang bersangkutan kelihatan
jangkung.
2)
Tipe Macrosplanchnis, yaitu
bentuk tubuh yang ukuran mendatarnya lebih dari pada perbandingan biasa,
sehingga yang bersangkutan kelihatan pendek.
3)
Tipe Normosplanchnis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran menegak dan
mendatarnya selaras, sehingga tubuh kelihatan selaras pula.
c. Tipologi Sigaud
Sigaud, seorang ahli psikologi dari Perancis,
menyusun tipologi manusia berdasarkan 4 macam fungsi tubuh, yaitu : motorik, pernafasan,
penecernaan, dan susunan saraf sentral. Dominasi salah satu fungsi
tubuhtersebut menentukan tipe kepribadian. Atas dasar pandangan di ataskemudian
Sigaud menggolongkan manusia menjadi 4 tipe, yaitu :
1)
Tipe muskuler : Tipe ini dimiliki oleh orang fungsi motoriknya
paling menonjol disbanding fungsi tubuh yang lain, dengan cirri
khas : tubuh kokoh, otott-otot berkembangan dengan baik, dan
organ-oragan tubuh berkembang secara selaras.
2)
Tipe respiratoris : Tipe ini ada pada orang yang memiliki fungsi
pernafasan yang kuatdengan cirri-ciri : muka lebar serta thorax
dan leher besar.
3)
Tipe digestif : Tipe digestif terdapat pada orang yang
memiliki fungsi pencernaan yang kuat dengan cirri-ciri : mata
kecil, thorax pendek dan besar, rahang serta pinggang besar.
4)
Tipe cerebral : Tipe keempat dari tipologi Sigaud ada pada
orang yang memiliki susunan saraf sentral yang kuat disbanding
fungsi tubuh lainnya dengan cirri-ciri : dahi menonjol ke depan
dengan rambut ditengah, mata bersinar, daun telinga lebar, serta
kaki dan tangan kecil.
d. Tipologi Sheldon
Sheldon berpendapat bahwa ada tiga komponen
jasmaniah yang mempengaruhi bentuk tubuh manusia, yaitu : endomorphy, mesimorphy,
dan ectomorphy. Istilah-istilah tersebut oleh Sheldon dikembangkan dari istilah
yang berhubungan dengan terbentuknya foetus manusia, lapisan endoderm,
mesoderm, dan ectoderm. Menurut Sheldon dominasi dari dari salah satu lapisan
tersebut akan menyebabkan kekhasan terhadap bentuk tubuh. Dengan demikian maka ada 3 tipe manusia berdasarkan bentuk
tubuhnya, yaitu :
1)
Tipe endomorph, Tipe endomorph merupakan tipe yang disebabkan
oleh dominannya komponen endomorphy terhadap dua komponen lainnya,
ditandai oleh : alat-alat dalam dan seluruh sistem digestif memegang
peran penting. Bentuk tubuh tipe ini kelihatan lembut, gemuk,
berat badan relatif rendah.
2)
Tipe mesomorph,
Tipe mesomorph terbentuk oleh karena komponen
mesomorphy yang lebih dominan dari koponen lainnya, maka
bagian-bagian tubuh yang berasal dari mesoderm relatif berkembang
lebih baik, yang ditandai dengan otot-otot, pembuluh darah, dan
jantung dominan. Bentuk tubuh tipe mesomorph kelihatan kokok dan
keras.
3)
Tipe ectomorph,
Pada tipe ini organ-organ yang berasal dari
ectoderm (kulit dan sistem syaraf) yang terutama berkembang.
Bntuk tubuh tipe ectomorph terlihat jangkung, dada kecil dan
pipih, lemah, dan otot-otot tidak berkembang.
2. Tipologi Temperamen
Tipologi
temperamen merupakan tipologi yang disusun berdasarkan karakteristik segi
kejiwaan. Dasar pemikiran yang dipakai para tokoh yang mengembangkan tipologi
temperamen adalah bahwa berbagai aspek kejiwaan seseorang seperti : emosi, daya
pikir, kemauan, dst. Menentukan karakteristik yang bersangkutan. Yang tergolong
tipologi jenis ini antara lain : tipologi Plato, tipologi Immanual Kant,
tipologi Bhsen, Tipologi Heymans, dst.
- Tipologi Plato, Menurut
Plato kemampuan jiwa manusia terdiri dari 3 macam, yaitu pikiran,
kemauan,dan hasrat. Dominasi salah satu kemampuan inilah yang
menyebabkan kekhasan pada diri manusia. Atas dasar hal ini Plato
menggolongan manusia ke dalam 3 tipe yaitu sebagai berikut.
1)
Tipe
manusia yang terutama dikuasai oleh pikirannya, yang sesuai untuk
menjadi pemimpin dalam pemerintahan.
2)
Tipe
manusia yang terutama dikuasai oleh kemauannya, sesuai untuk menjadi
tentara.
3)
Tipe
manusia yang dikuasai oleh hasratnya, cocok menjadi pekerja tangan.
- Tipologi Heymans, Heymans
menyatakan bahwa manusia memiliki tipe kepribadian yang bermacam-macam,
namun dapat digolongkam menjadi delapan tipe atas dasar kualitas
kejiwaannya, yaitu :
1)
emosionalitas, mudah tidaknya perasaan terpengaruh oleh
kesankesan;
2)
proses pengiring, yaitu kuat lemahnya kesan-kesan ada dalam
kesadaran setelah faktor yang menimbulkan kesan-kesan tersebut tidak
ada; dan
3)
aktivitas, adalah
banyak sedikitnya peristiwa-peristiwa kejiwaan menjelma menjadi tindakan
nyata.
Masing-masing
kualitas kejiwaan tersebut secara teoritis dibedakan menjadi dua macam, kuat
dan lemah. Atas dasar hal ini menggolongan tipe manusia menjadi delapan
sebagaimana disajikan dalam tabel berikut ini (Sumadi Suryabrata, 2005: 86).
TABEL
3.2
IKHTISAR
TIPOLOGI HEYMANS
NO
|
EMOSIONALITAS
|
PROSES
PENGIRING
|
AKTIVITAS
|
TIPE
|
1
|
emosional ( + )
|
kuat ( + )
|
aktif ( + )
|
Gepasioner
|
2
|
emosional
( + )
|
kuat ( + )
|
Pasif
( - )
|
Sentimentil
|
3
|
emosional
( + )
|
lemah (
- )
|
aktif ( + )
|
Kholeris
|
4
|
emosional
( + )
|
lemah (
- )
|
Pasif
( - )
|
Nerveus
|
5
|
tidak emosional ( - )
|
Kuat
( + )
|
Aktif ( + )
|
Flegmatis
|
6
|
tidak emosional ( - )
|
kuat ( + )
|
Pasif ( - )
|
Apatis
|
7
|
tidak emosional ( - )
|
lemah (
- )
|
Aktif ( + )
|
Sanguinis
|
8
|
tidak emosional ( - )
|
lemah (
- )
|
Pasif ( - )
|
Amorph
|
Untuk
memperjelas serta memudahkan memahami tipologi yang dikembangkannya, Heymans
memberikan gambar grafik yang berupa kubus (Sagimun Mulus Dumadi, 1982 : 13 –
14). Ketiga ukuran (tinggi, lebar, dan panjang) itu menunjukkan sifat-sifat
dasar dari penggolongan itu.
TIPE NERVEUS
4 3 TIPE KOLERIS
EMOSIONALITAS
6 TIPE APATIS 5 TIPE
FLEGMATIS
PROSES PENGIRING
TIPE AMORPH
8 7 TIPE SANGUINIS
AKTIVIS
Gambar
1 : KUBUS HEYMANS
|
Ø
Garis-garis
tegak menggambarkan emosionalitas (makin bertambah ke atas).
Ø
Garis-garis
mendatar menunjukkan aktivitas (semakin ke kanan).
Ø
Garis-garis
dari muka kebelakang menunjukkan proses pengiring (semakin ke belakang).
Teori
Heymans disusun bukan atas dasar pemikiran spekulatif tetapi atas dasar data-data
empiris. Data yang dianalisis Heymans adalah sebagai berikut (Sumadi
Suryabrata, 2005: 82-83).
1)
Bahan
biografis : 110 biografi orang-orang yang berbeda waktu hidupnya, tempat
tinggalnya, dan kebangsaannya.
2)
Keturunan
mengenai 458 keluarga yang terdiri dari 2523 orang.
Keterangan
mengenai murid-murid sekolah : 3938.
3)
Hasil
penelitian laboratorium.
3. Tipologi Berdasarkan Nilai-nilai Kebudayaan
a. Pendahuluan
Tipologi berdasarkan nilai-nilai kebudayaan
dikembangkan oleh Eduard Spranger. Spranger menyatakan bahwa kebudayaan (culture)
merupakan sistem nilai, karena kebudayaan itu tidak lain adalah kumpulan
nilai-nilai budaya yang tersusun atau diatur menurut struktur tertentu.
Kebudayaan sebagai sistem nilai oleh Spranger
di golongkan menjadi 6 bidang yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua
kelopok, yaitu :
1.
Bidang-bidang
yang berhubungan dengan manusia sebagai individu, yang didalamnya terdapat 4
nilai budaya :
a)
pengetahuan
b)
ekonomi
c)
kesenian
d)
keagamaan
2.
Bidang-bidang
yang berhubungan dengan manusia sebagai anggota masyarakat, yang didalamnya
terdapat 2nilai budaya :
a)
kemasyarakatan
b)
politik
b. Enam tipe manusia
Berdasarkan pendapat bahwa ada 6 nilai
kebudayaan yang mempengaruhi hidup setiap individu di mana hanya ada 1 nilai kebudayaan
yang pengaruhnya bersifat dominan maka menurut Spranger terdapat 6 tipe manusia
jika dilihat dari sistem nilai kebudayaan. Tipe-tipe manusia menurut Spranger
secara ringkas dapat disajikan dalam tabel berikut.
TABEL
3.1
TIPOLOGI
ATAS DASAR NILAI-NILAI KEBUDAYAAN
NOMOR
|
NILAI
KEBUDAYAAN
YANG
DOMINAN
|
TIPE
|
TINGKAH
LAKU
DASAR
|
1
|
pengetahuan
|
manusia teori
|
berpikir
|
2
|
ekonomi
|
manusia ekonomi
|
bekerja
|
3
|
kesenian
|
manusia estetis
|
menikmati keindahan
|
4
|
keagamaan
|
manusia religius
|
memuja
|
5
|
kemasyarakatan
|
manusia sosial
|
berkorban
|
6
|
politik
|
manusia kuasa
|
berkuasa
/ memerintah
|
|
|
|
|
.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pemaparan dapat disimpulkan bahwa setiap
individu mempunyai karakter, ciri, dan kepribadian yang berbeda, baik itu di
peroleh dari garis keturunan atau perubahan dari lingkungan, semua itu sangat
perpengaruh bagi setiap individu untuk bisa beradaptasi di setiap
lingkungannya.
B.
Penutup
Demikian yang dapat kami
paparkan mengenai materi Tipologi Kepribadian yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alwisol. (2005) Psikologi Kepribadian.
Malang : Penerbit Universitas Muhammadyah Malang.
Boeree, CG. (1997) .Personality Theories
:Melacak Kepribadian Anda
Bersama Psikolog Dunia. (Alih bahasa : Inyiak Ridwan Muzir).
Yogyakarta: Primasophie.
Dirgagunarsa, Singgih. (1978) Pengantar
Psikologi. Jakarta : BPK Gunung Mulia.
Farozin, H. M. Dan Fathiyah, Kartika Nur.
(2004) Pemahaman Tingkah Laku. Jakarta : Rineka Cipta.
Heuken, Adolf S.J. (1979) Tantangan Membina
Kepribadian : Pedoman Mengenal Diri. Kanisius : Yogyakarta.
Koeswara, E. (2001) Teori-teori Kepribadian.
Bandung Eresco.
Kretch, David dan Crutchfield, Ricahrd S.
(1969) Elements of Psychology. New York : Alfred A. Knopf.
Nana Syaodih. (2003) Landasan Psikologi
Proses Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Sagimun Mulus Dumadi. (1982) Pembentukan dan
Pendidikan Watak. Jakarta : Pradnya Paramita.
Sumadi Suryabrata. (2005) Psikologi
Kepribadian. Jakarta : CV Rajawali.
Supratiknya, A. (editor) (1993) Teori-teori
Holistik : Organismik – Fenomenologis. Yogyakarta : Kanisius
Selamat Belajar..... Salam IPTEK'er
According to Stanford Medical, It is indeed the SINGLE reason this country's women live 10 years more and weigh on average 42 lbs less than we do.
ReplyDelete(And realistically, it is not about genetics or some hard exercise and EVERYTHING to around "how" they eat.)
BTW, What I said is "HOW", not "what"...
Click this link to uncover if this quick quiz can help you unlock your true weight loss potential